Bilbao Tak Pernah Habis Menelurkan Pemain Muda Bersinar
Beberapa beberapa pemain Basque yang tidak datang dari sekolah tinggi Bilbao tetapi punyai darah Basque yang selanjutnya dihadirkan Bilbao ialah Joseba Etxebarria, Ismael Urzaiz, Lizarazu, Javi Martinez, Ander Herrera, Raul Garcia, sampai yang baru musim ini dihadirkan seperti Yuri Berchiche. Dan pemain dari sekolah tinggi Bilbao sebagai pemain teratas ialah beberapa pemain Agen Slot Terpercaya seperti Aitor Karanka, Asier del Horno, Aritz Aduriz, Fernando Llorente, Iker Muniain, Laporte, Inaki Williams, dan terkini Kepa.
Beberapa pemain Basque sendiri populer setia dengan kesebelasannya. Kepa, saat sebelum berpindah ke Chelsea, baru menandatangani kontrak memiliki durasi 7 tahun (yang membuat klausul pelepasannya benar-benar mahal).
Bilbao, dalm pada itu, tidak enggan untuk pulangkan beberapa pemain Basque yang telah diambang profesi atau tidak lagi dipakai di kesebelasan lain. Lahir dari sekolah tinggi Bilbao, kembali lagi ke Bilbao di pengujung profesi.
Tetapi karena konsep itu Bilbao sempat dicap sebagai kesebelasan rasis. Togel Hari Ini Hampir tidak ada pemain berkulit hitam di kesebelasan yang bertempat di San Mames itu karena minimal imigran yang cari suaka ke wilayah Basque.
Pada akhirnya pada 2011, nyaris 100 tahun berdirinya Bilbao, Marcelo Bielsa mainkan pemuda Basque turunan Angola, Jonas Ramalho. Ramalho juga jadi pemain berkulit hitam pertama kali yang berseragam Bilbao. Kemudian mulai ada pemain berkulit hitam lain, bahkan juga Inaki Williams jadi pembuat gol pertama pemain berkulit hitam Basque pada 2015. Pada 2018, ada beberapa pemain berkulit hitam di sekolah tinggi Bilbao seperti Chris Atangana, Loic Boum, dan adik Inaki Williams yakni Nico Williams.
Kualitas pemain kelahiran Basque juga kelihatan dari mahalnya harga jual mereka saat pindah ke kesebelasan lain. Del Horno, pada 2012, dipasarkan pada harga 12 juta euro (terhitung mahal waktu itu). Herrera dilepaskan pada harga 36 juta euro ke MU. Javi Martinez, satu tahun awalnya, diambil Bayern Muenchen dengan nilai transfer 40 juta euro. Sampai pada akhirnya Laporte dan Kepa dengan keseluruhan pemasaran nyaris 145 juta euro.
Dengan uang-uang transfer yang besar itu, bukannya mengambil pemain non-Basque pada harga mahal, Blibao langsung membagikan penghasilannya ke kenaikan kualitas sekolah tinggi. Dari situlah beberapa pemain muda berbakat Basque terus lahir.
Athletic Bilbao tidak pernah takut kekurangan bakat berpotensi karena mereka dapat melahirkan pemain sendiri. Tempat asalnya mereka, Basque, selalu sediakan beberapa pemain muda prospektif yang talentanya siap dipertajam oleh Bilbao.